Minggu, 11 November 2012

LAPORAN KKN SETIA WS SEMARANG 2012


LAPORAN AKHIR KELOMPOK VI
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
ANGKATAN XXI

DI DESA KEBONAGUNG KECAMATAN NGAMPEL
KABUPATEN KENDAL
SETIA WS

Disusun oleh:
1.      Hamdani
2.      A. Sa’dun
3.      Wahid
4.      Eko Nur Cahyo
5.      M Nasirudin
6.      Turmudi

10920002
10910449
10910625
10910504
10910284
10910514
7.         Retno Muninggar
8.         Nur Hidayah
9.         Yunia Fiyani Fitri
10.     Latifatun Nadliroh
11.     Anita Amalia
12.     Uswatun Khasanah

10910056
10910508
10910062
10910159
10910308
10910255

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM WALISEMBILAN
SEMARANG
2012
STRUKTUR KKN
KELOMPOK VI DESA KEBONAGUNG
PENGANGGUNG JAWAB
KEPALA DESA
 
DPL
KHOERUDDIN, S.Pd.I
 
KEC. NGAMPEL KAB. KENDAL
 



 BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Pertama kali kami menginjak kaki di Desa Kebonagung, perasaan senang, sedih. bercampur dengan bahagia dan penasaran kami rasakan, serta berfikir apa yang harus kami lakukan di tempat yang belum pernah kami datangi dan belum kami kenal Masyarakatnya.namun setelah Bapak Khoeruddin, S.Pd.I menyerahkan kami kepada Bapak Kepala Desa  dan Masyarakat Desa Kebonagung yang pada akhirnya kami di tempatkan di rumah Bapak Carik Mugiyono kami di ceritakan sedikit banyak tentang Desa Kebonagung ini kami merasa lega, karena basic dari Desa Kebonagung  sangat agamis sekali, dari mulai hari senin sampai minggu sangat penuh dengan kegiatan keagamaan.
Namun untuk penyusunan program kegiatan kami juga perlu masyarakat sebagai sumber utama dalam menyusun segala hal yang diperlukan disini.Dalam menyusun program kami harus mengumpulkan data dan informasi dari Desa secara lengkap dan akurat tanpa terjadi kesalahan dan akhirnya dapat menimbulkan dampak yang kurang baik bagi Masyarakat.oleh karena itu data dan informasi yang kami gali  dan di kumpulkan dari masyarakat setempat serta menggunakan ide masyarakat sebagai gagasan utama untuk di terjemahkan kedalam setiap kegiatan sehingga apapun yang kita lakukan adalah hal yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kami Mahasiswa KKN mencoba ikut membantu memecahkan problema yang dihadapi masyarakat, dengan cara memberdayakan potensi yang ada dalam rangka melaksanakan pembangunan di bidang agama dan sosial kemasyarakatan.
Dengan demikian KKN ini menjadi obyek dan sekaligus subyek dinamika paradigmatik pembinaan dan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, karena tolak ukur keberhasilan dari segala ilmu di masyarakat sekitarnya. Sebaliknya ilmu yang didapatkan dari kampus juga semata-mata untuk masyarakat, bahkan peranan ini akan lebih penting apabila ilmu tersebut relevan dengan kebutuhan di masyarakat. Oleh karena itu bagi perguruan tinggi di Indonesia pelaksanaan pengabdian pada masyarakat mutlak diperlukan bahkan merupakan suatu keharusan.
Berdasar pemikiran di atas, maka Sekolah Tinggi Agama Islam Walisembilan Semarang merasa terpanggil untuk melaksanakan program di bidang pengabdian masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegaitan kurikuler yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa sebelum melaksanakan studinya di SETIA-WS Semarang. Oleh sebab itu KKN dipandang sangat bermanfaat bagi mahasiswa, juga bagi almamater, pemerintah dan masyarakat.
A.  Letak Geografis
Berdasarkan letak geografis wilayah, desa kebun agung sebelah selatan ibu kota kabupaten Kendal. Desa kebun agung salah satu desa di kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal, dengan jarak tempuh ke ibu kota kecamatan 1Km, dan ke ibu kota  kauhan dapat dibupaten 7,5 Km laut dan dapat ditempuh dengan sumber sari barat di sebelah utara perbatasan dengan ngampel kulon luas wilayah daratan kebon agung adalah 161 Km2, dengan panjang pantai 12 Km, luas yang ada terbagi dalam beberapa peruntuhkan dapat di kelompokkkan seperti untuk fasilitas umum pemukiman, pertanian, kegiatan ekonomi dll
Secara administratife wilayah Desa Kebonagung terdiri dari 14 RT dan 4 RW, meliputi ( peta desa terlampir )
Secara topografi, Desa Kebunagung terbagi dalam dua wilayah, yaitu wilayah pantai di bagian utara wilayah daratan di bagian tengah, wilayah pegunungan di bagian selatan.
Dengan kondisi topografi demikian, Desa Kebunagung memiliki variasi ketinggian antara 12 M sampai dengan 13 M  dari permukaan laut. Daerah terendah di wilayah RT 02, RW 03 dan daerah tertinggi di wilayah RT. 03,      RW. 02
Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di sector pemerintahan umum, Desa Kebunagung sudah sejak lama memberikan pelayanan antara lain berupa : pencatatan sipil/surat – surat keterangan perkawinan yang telah teradminitrasi dengan baik. Selain itu guna memenuhi persyaratan adminitrasi dengan baik. Selain itu guna memenuhi persyaratan adminitrasi perijinan, dan juga telah secara rutin memberikan surat keterangan usaha kepada warga masyarakat desa maupun pihak lain yang akan membuka usaha di Desa Kebunagung. Pengadminitrasian perijinan juga telah dilakukan dengan baik , meskipun diperlukan penyempurnaan / perbaikan demi kepentingan  kearsipan
Ketentraman dan ketertiban desa menjadi prioritas desa kebonagung. Hal itu dikarenakan dengan terjaminnya ketentraman dan ketertiban wilayah akan berdampak pula dengan kondisi perekonomian masyarakat, kerukunan atau kegotongroyongan, dan kehidupan yang layak bagi masyarakat desa kebunagung dan sekitarnya . kesemuanya itu akan berdampak positif terhadap oerencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan di Desa Kebunagung.

B.     Monografi dan Demografi Desa
Berdasarkan Data Administrasi Pemerintahan Desa, jumlah penduduk yang tercatat secara administrasi berjumlah 1278 jiwa tahun 2008 meningkat menjadi 1307 di tahun 2009 dan pada tahun 2010 naik menjadi 1319 dengan rincian penduduk berjenis kelamin laki-laki, berjumlah 676 jiwa meningkat menjadi 685 ditahun 2009 tahun 2010 menjadi 698 jiwa. dengan rincian, berjenis kelamin perempuan berjumlah 603 jiwa pada tahun 2009 meningkat menjadi 622 ditahun 2010 menjadi 621 secara rinci dapat dilihat pada table dibawah ini :
Perkembangan Jumlah Penduduk Berdasarkan jenis Kelamin
Desa Ngampel wetan Tahun 2010 – 2012
No.
Jenis Kelamin
Jumlah jiwa penduduk


Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
1.
Laki-laki
1678
1680
1686
2.
Perempuan
1763
1705
1710
Jumlah
3376
3385
3396
                                                                  Sumber : Profil Desa
      Seperti terlihat dalam table di atas, menunjukkan adanya peningkatan jumlah penduduk tahun 2011 naik 2,1 %, tahun 2010 naik 0,1 %, sedangkan dilihat proporsi penduduk tercatat jumlah total penduduk Desa Kebonagung sebanyak 3396 jiwa, terdiri dari laki-laki 1686 jiwa atau 52,9 % dari total jumlah penduduk yang tercatat, sementara perempuan 1710 jiwa atau 47,1 % dari total jumlah penduduk yang tercatat.
      Agar dapat mendiskripsikan lebih lengkap tentang informasi keadaan kependudukan di Desa Kebonagung dilakukan identifikasi jumlah penduduk dengan menitik beratkan pada klasifikasi usia dan jenis kelamin. Sehingga akan diperoleh gambaran tentang kependudukan Desa Kebonagung yang lebih komprehensif. Untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan deskripsi tentang jumlah penduduk di Desa Kebonagung berdasarkan pada usia dan jenis kelamin secara detail dapat dilihat dalam lampiran table berikut
Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur usia Tahun 2010
No.
Kelompok Usia
L
P
Jumlah
Prosentasi (%)
1.
0 - 4
135
135
270
0
2.
5 - 9
160
160
320
7,4
3.
10 - 14
168
169
337
8,7
4.
15 - 19
182
183
365
8,9
5.
20 - 24
192
193
385
11,7
6.
25 - 29
197
197
394
10,7
7.
30 - 34
96
97
193
6,2
8.
35 - 39
95
96
191
6,8
9.
40 - 44
84
87
171
5,2
10.
45 - 49
80
83
163
6,0
11.
50 - 54
80
82
162
3,9
12.
55 - 59
77
79
156
4,1
13.
60 - 64
52
53
105
5,1
14.
65 - 69
42
46
88
5,6
15.
70 - 74
37
40
77
4,8
16.
> 75
80
10
19
8,2
Jumlah
1686
1710
339
100
                                                                  Sumber : Profil Desa
Dari total jumlah penduduk Desa Kebonagung dikategorikan kelompok rentan dari sisi kesehatan mengingat usia yaitu penduduk yang berusia 70 th jumlahnya mencapai 10,7 % 0 – 4 tahun ada 8,3 %, sedangkan 5-9 tahun, ada 7,4 %.
C.      Keadaan Sosial Ekonomi
Secara umum konddisi perekonomian desa kebonagung oleh beberapa mata pencaharian warga masyarakat dan dapat teridentifikasi kedalam beberapa bidang mata pencaharian, seperti : petani, buruh, PNS/TNI/Polri, karyawan swasta, pedagang, wirausaha, pensiunan, buruh bangunan/tukang, peternak. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencahraian dapat dilihat pada tabel berikut :
Perkembangan Jumlah Penduduk Desa Kebonagung
 Menurut Mata Pencaharian
Tahun 2010 - 2012
No
Pekerjaan
Jumlah
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun2012
1
Petani
432
430
428
2
Buruh Tani
507
501
497
3
Peternakan
1
1
1
4
Pedagang
117
118
128
5
Wirausaha
9
10
12
6
Karyawan Swasta
42
46
50
7
PNS/TNI dan Polri
35
39
41
8
Pensiunan
9
9
9
9
Tukang Bangunan
87
91
109
10
Tukang Kayu/Ukir
22
23
27
11
Lain-lain / Tidak Tetap
306
304
300
Jumlah
1567
1569
1605

Gambaran pekembangan perekonomian desa Kebonageng
Tahun 2010 – 2012
No.
Uraian
Jumlah
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
1
Angkutan Pedesaan
7
8
8
2
Kendaraan Roda 4
20
25
27
3
Kendaraan Roda 2
1055
1156
1258
4
KUD / Koperasi
-
-
-
5
Produksi Padi
670 Ton
668 Ton
708 Ton
6
Produksi Jagung
-
-
-
7
Produksi Kacang
86 Ton
105 Ton
118 Ton
8
Produksi Ketela
-
-
-
9
Produksi Sayur
Produksi Buah
-
-
-
-
-
-
10
Produksi perikanan darat/laut
-
-
-
11
Ternak Besar/kerbau/sapi
6
6
6
12
Ternak Kambing
12
13
18
13
-       Produksi daging
-       Produksi telur
-
-
-
-
-
-
14
Ternak Ayam
367
371
370
15
Luas pertambangan
-
-
-
16
Keluarga yang teraliri listrik
809
816
826
17
- Jumlah Industri
- Pasar
- Koperasi
-
-
-
18
- Obyek wisata
- Terminal
-
-
-

Jumlah Prasarana dan Sarana Desa Kebonagung
Tahun 2010 – 2012
No
Uraian
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
1
Jalan beraspal
1.500 m
1. 500 m
1. 500 m
2
Jalan berbatu / tanah
500 m
400 m
300 m
3
Jembatan kecil
3
3
3
4
Jembatan sedang / besar
4
4
4
5
Bendungan
-
-
-
6
Jaringan irigasi
-
-
-
Sumber : Data Desa
Pola Tata Guna Lahan Desa Kebonagung
No
Lahan
Luas (ha) Tahun 2011
Luas (ha) Tahun 2012
1
Bangunan / pekarangan
38 ha
38 ha
2
Tegalan / Kebun
2 Ha
2 Ha
3
Sawah
118 Ha
118 Ha
4
Tambak
-
-
5
Hutan
-
-
6
Perkebunan
-
-
7
Industry
-
-
8
Bending
-
-
9
Irigasi tersier
-
-
10
Irigasi sekunder
3
3
Sumber : Data Desa
D.      Keadaan Sosial Budaya
Sejarah berdirinya desa kebonagung erat dengan hari jadi Kabupaten Kendal serta berdirinya Negara Republik Indonesia NKRI, berdasrkan Undang-undang dan peraturan pemerintahan dalam struktur pemerintahan desa dibawah pemerintahan kabupaten.
      Babat desa kebonagung berawal pada jaman kerajaan Islam Demak sampai kerajaan Mataram Islam, yang sekarang menjadi wilayah daerah Yogjakarta yang di pimpin oleh kesultanan hadiningrat, yaitu Kanjeng Dalem Sinuwun Sri Sultan Hamengkubuwono.
      Hubungan berdirinya Kendal dengan Mataram berdasarkan sejarah di kota gede yogjakarta dibuktikan dengan peninggalan sejarah di wilayah Kendal hingga sekarang yaitu tanah masjid kaliwungu dan tanah masjid Kendal juga hutan alam / hutan jati lindung. kalau sekarang, yang berada di Desa Darupono Kaliwungu selatan serta peninggalan-peninggalan lainnya.
      Bersamaan sejarah Kendal, nama Desa Kebonagung berawal dari datangnya seorang prajurit yang bernama Ki tunggul asal datangnya dari mataram, yang labuh di dusun welang sekitar desa Kebonagung, yang kemudian menjadi abdi pangeran welang atau sebutan pangeran sentono, kemudian dian menjadi pekatik ( ngopeni/cari rumput untuk makan kudanya ) setelah pengabdiannya lama dia diutus untuk menjaga wilayah kekuasaan pangeran Sentono yaitu di wilayah arah utara, selanjutnya Ki Tunggul membuat depok di kebon yang luas dan orang pertama yang membubak tanah belantara sampai bercocok tanam, karena tanah yang di garap kelihatan luas dan agung, maka ki Tunggul memberi nama Kebonagung, sampai dia wafat dan sampai sekarang makam Ki Tunggul di keramatkan dan di lestarikan.
      Adapun desa kebonagung dari tahun 1915 sampai dengan sekarang telah terjadi beberapa kali kepemimpinan yang terbagi dalam beberapa periode, Yaitu :

Jabatan Kades Kebonagung mulai 1915
No.
Demang/Lurah
Periode
Keterangan
1.
Main
1915 - 1919
-
2.
Sutris
1920 - 1926
-
3.
Abu
1927 - 1950
-
4.
Karman
1951 - 1961
-
5.
Marno
1962 - 1965
Carik : Wawan Atmo S
6.
Tomo
1966 - 1988
Carik : 1. Wawan Atmo S
            2. Baedowi
7.
Mariyanto
1989 - 1998
Carik : 1. Baedowi
8.
K. Slamet R
1999 - 2011
Carik : 1. Baedowi
            2. Mugiyono

Untuk itu mayoritas Penduduk Kebonagung memiliki sosial budaya yang sangat tinggi kebudayaan yang ada antara lain pada spiritulnya seperti halnya pengajian, selasanan , maulid, serta jamaah-jamaah yang berkaitan dengan islam.
E.       Keadaan Sosial Keagamaan
Dilihat dari penduduknya, Desa Kebonagung mempunyai penduduk yang hitorogin dilihat dari agama dan keyakinan mereka, perkembangan dibidang spiritual dapat dilihat dari banyaknya sarana peribadatan masing-masing agama, dari hasil pendataan penduduk yang beragama islam, katolik, Budha, Hindu, Chonghucu, sebagaimana terlihat dalam table sbb :






Jumlah Pemeluk Agama dan Tempat Ibadah
Tahun 2010-2012
No.
Agama
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Pemeluk
Tempat Ibadah
Pemeluk
Tempat Ibadah
Pemeluk
Tempat Ibadah
1
Islam
3396
11
3396
11
3396
11
2
Kristen
-
-
-
-
-
-
3
Katolik
-
-
-
-
-
-
4
Budha
-
-
-
-
-
-
5
Hindu
-
-
-
-
-
-
6
Chonghucu
-
-
-
-
-
-
                                                                                          Sumber : Data Desa
F.       Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Desa
1.      Pemerintahan Desa
Sistem pemerintahan Desa Kebonagung menggunakan pola minimal dengan susunan sebagai berikut :
Nama Pejabat Wilayah Administrasi Pemerintah
Desa Kebonagung
No
Nama
Jabatan
1
K. Slamet rahardjo
Kepala Desa
2
Mugiyono
Sekretaris Desa
3
Moch Fadholi
Kaur Umum
4
Teguh Prayitno
Kaur Keuangan
5
Ghozali
Kaur Kesra
6
Sukandar
Bayan Tani
7
Suhartono
Jogo Boyo
8
Wahyudi
Kamituwo I
9
Kiswo
Kamituwo II
10
Sudadi
Kamituwo III
11
Malik
Kamituwo IV
2.      Badan Permusyawaratan Desa
Nama Anggota Badan Permusyawaratan Desa Kebonagung
No
Nama
Jabatan
1
H. Mundirdu Kariml
Ketua I
2
R. Waluyono
Ketua II
3
Abdul Karim
Sekretaris
4
H. Subkhan
Bendahara
5
H. Muslih
Anggota
6
Kamdan Sukhron
Anggota
7
Rohmat
Anggota
8
Maksum
Anggota
9
Afwan, S.Pd
Anggota

 BAB  II
PROGRAM KERJA DAN PROBLEMATIKA YANG DIHADAPI

A.      Program Kerja KKN
Kegiatan KKN berlangsung 9 sampai 29 Oktober 2012, dalam waktu kurang lebih 3 minggu ini, kami mahasiswa KKN telah menyusun Program Kerja sebagai berikut :
1.      Sektoral Fisik
Setelah melakukan survey, akhirnya kami menyimpulkan dan memutuskan untuk melengkapi apa – apa yang dibutuhkan, diantaranya :
a.       Perbaikan dan Penertiban sarana organisasi Musholla Nurul Muslimin
b.      Pengadaan sarana keagamaan ( Kitab Yasin dan Tahlil, Berjanzi dan al-Qur’an )
c.       Pengadaan Sarana Ibadah   ( Sajadah & Mukena )
2.      Sektoral Non Fisik
a.       Pengajian  dalam  rangka wisuda  Qiro’ati  TPQ Bustanul Mubtadi’in.
b.      Pengajian telaah Qur’an ( Tafsir al-Qur’an )
c.       Pengajian Jam’iyah Mujahidin ( Rutinitas )
d.      Mengikuti Kamisan  ( Tahlil di Muqbaroh )
e.       Mengikuti Selasanan ( Keliling  rumah  warga )
f.       Membantu mengajar TPQ Bustanul Mubtadi’in
g.      Membantu mengajar PAUD DIAN MAHARDIKA
h.      Membantu Mengajar RA Mahardika
i.        Membantu Mengajar MDA Nahdlotul Ulama’
j.        Mengikuti Istighosah Sabtu Kliwonan
k.      Mengikuti Reuni Ponpes Jember sekabupaten Kendal
l.        Mengikuti  tahlil rutinitas malam Jum’at
Kegiatan tersebut diatas dimaksudkan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita terhadap Allah SWT, sekaligus sebagai tali silaturrahmi dengan masyarakat, dan memperkenalkan mahasiswa KKN dengan masyarakat sekitar Desa Kebonagung.

3.         Lintas Sektoral Fisik
              Bidang ini meliputi segala bidang diluar  bidang keagamaan yang berupa pengadaan, pemeliharaan sarana-sarana umum penunjang terlaksananya pembangunan Desa serta memprakarsai kegiatan-kegiatan yang menunjang peningkatan kemandirian dan kekaryaan masyarakat. Adapun Program lintas sektoral fisik antara lain :
a.       Pengadaan apotek hidup di balai Desa
b.      Pembuatan papan informasi Musholla Nurul Muslimin
c.       Pembuatan papan nama  perangkat desa
d.      Pembuatan papan informasi  di balai desa
e.       Mushollaku bersih
f.       Desaku Bersih
4.      Lintas Sektoral Non Fisik
Bidang ini meliputi hal-hal diluar bidang keagamaan yang berupa penyuluhan dan bimbingan terdapat peningkatan taraf hidup Masyarakat baik dibidang ekonomi maupun ilmu pengetahuan.Adapun Program lintas sektoral non fisik antara lain :
a.       Mengikuti kumpulan  Rt/Rw
b.      Mengunjungi objek wisata jurug sewu
c.       Mengikuti posyandu
d.      Mengikuti pelantikan KADUS I dan  KADUS III
e.       Memberikan penyuluhan pembuatan krupuk gandum
f.       Bimbingan belajar,
g.      Pengadaan perlengkapan Pramuka
h.      Mengikuti prosesi ‘idul ‘adha
i.        Mengadakan lomba sepeda  santai.
Itulah program yang kami rencanakan untuk dapat dilaksanakan tidal lebih dari waktu yang telah ditentukan, kemudian harapan kami TIM KKN yang ada di Desa Kebonagung ini semoga program yang telah kami rencanakan dapat berjalan dengan baik, dan dapat meninggalkan kesan yang baik bagi Desa Kebonagung.
B.     Problematika yang dihadapi
      Program kerja KKN XXI SETIA-WS Semarang Tahun 2012 Kelompok VI yang telah disusun dan direncanakan berdasarkan juknis dan panduan peserta KKN yang telah diterbitkan oleh BP-KKN SETIA-WS Semarang ternyata belum dapat dilaksanakan secara maksimal dalam pencapaian target yang dikehendaki. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa permasalahan di lapangan yang menjadi problematika yang harus diselesaikan, yakni sebagai berikut:
1.      Problem Internal
a.       Peserta KKN sebagian sudah bekerja, baik pada instansi/lembaga pemerintahan maupun non pemerintahan, sehingga mengakibatkan kurang maksimal dalam melaksanakan program kegiatan;
b.      Peserta KKN sebagian telah berkeluarga yang mengakibatkan konsentrasi kegiatan tidak dapat berjalan dengan optimal;
c.       Peserta KKN sebagian berusia tidak muda lagi, sehingga hal ini berpengaruh pada semangat dan stamina.
2.      Problem Eksternal
a.       Masih terjadinya salah persepsi dalam masyarakat desa peserta KKN berada, yakni masyarakat desa setempat masih beranggapan bahwa KKN adalah untuk membangun desa secara fisik. Padahal dana dari mahasiswa peserta KKN sangat terbatas, terlebih lagi tidak diperbolehkan mengajukan proposal baik ke instansi/lembaga maupun ke masyarakat;
b.      Waktu yang cukup singkat membuat kami sedikit kesulitan menentukan program yang pas dan sesuai seperti yang dibutuhkan oleh masyarakat tanpa harus melebihi waktu yang telah ditentun
C.      Sektoral
Yaitu kegiatan yang berorientasi pada keagamaan. Sektoral dibagi menjadi 2 bagian, yakni sebagai berikut:

1.      Sektoral Fisik, dapat berupa:
·         Memprakarsai pendirian tempat-tempat peribadatan (untuk kaum muslim) di wilayah-wilayah tertentu yang keadaannya sangat dimungkinkan, sementara belum ada (seperti mushola);
·         Memprakarsai pengadaan sarana-sarana penunjang yang belum ada untuk tempat-tempat peribadatan (seperti mukena, sajadah dll);
·         Perbaikan dan penertiban sarana dan fasilitas penunjang tempat-tempat peribadatan sehingga menjadi layak;
·         Memprakarsai berdirinya lembaga-lembaga pendidikan khususnya pendidikan agama baik formal, non formal dan informal (seperti madrasah);
·         Perbaikan dan penertiban lembaga pendidikan khususnya pendidikan agama yang telah ada;
·         Memprakarsai  pengadaan sarana-sarana penunjang bagi pelaksanaan pendidikan agama;
·         Perbaikan dan penertiban sarana dan fasilitas penunjang pendidikan agama sehingga menjadi layak;
·         Memprakarsai berdirinya kantor lembaga dan organisasi sosial keagamaan yang belum ada;
·         Perbaikan dan penertiban organisasi social keagamaan.

2.  Sektoral Non Fisik, dapat berupa:
·         Pembinaan dan penyuluhan kehidupan ritual keagamaan;
·         Penyuluhan peningkatan wawasan keagamaan;
·         Pembinaan dan penghayatan kesadaran kehidupan  sosial keagamaan;
·         Penyuluhan penghayatan pemberdayaan umat beragama khususnya dalam bidangg sosial ekonomi umat serta pendekatan agama sehingga meningkat kesadaran kemandirian dan kehidupannya;
·         Penyuluhan peningkatan kesadaran dalam penguasaan bidang ilmu pengetahuan dan ilmu keagamaan;
·         Pembinaan dalam peningkatan kesadaran, keteraturan dan ketertiban dalam pengelolaan lembaga peribadatan agama baik formal, informal, dan non-formal serta lembaga-lembaga sosial keagamaan lainnya;
·         Penyuluhan peningkatan wawasan dan pemahaman tentang pendekatan dan metode dalam pengembangan ajaran Islam.

D.      Lintas Sektoral
Yaitu kegiatan yang berorientasi pada sosial kemasyarakatan. Kegiatan ini juga dibagi menjadi 2 macam, yakni sebagai berikut:
1.    Lintas Sektoral Fisik, dapat berupa:
·         Memprakarsai terhadap kegiatan yang menunjang terlaksananya pembangunan desa;
·         Pengadaan dan pemeliharaan sarana-sarana umum penunjang pembangunan;
·         Memprakarsai kegiatan-kegiatan terwujudnya lingkungan yang sehat dan indah;
·         Memprakarsai dan berpartisipasi dalam kegiatan yang menunjang peningkatan taraf hidup masyarakat;
·         Memprakarsai kegiatan-kegiatan ketrampilan dasar yang menunjang pada kemandirian dan kekaryaan.
2.    Lintas Sektoral Non Fisik, dapat berupa;
·         Penyuluhan terhadap kesadaran masyarakat untuk membangun;
·         Penyuluhan terhadap peningkatan kesadaran masyarakat dalam kehidupan yang sehat;
·         Penyuluhan terhadap peningkatan kesadaran untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi;
·         Penyuluhan peningkatan kesadaran masyarakat untuk hidup yang sehat;
·         Penyuluhan dan bimbingan dalam peningkatan etos dan produktifitas kerja;
·         Penyuluhan dan bimbingan terhadap peningkatan kesadaran masyarakat dalam kemandirian dalam berkarya.

E.       Faktor Penghambat dan Pendukung
1.      Faktor Pendukung
a.       Masyarakat sangat antusias dalam menerima KKN;
b.      Banyaknya lokasi pendidikan keagamaan di lokasi KKN sehingga memudahkan pelaksanaan program kerja KKN;
c.       Peserta KKN sebagian sudah bekerja di lembaga pendidikan baik formal maupun non formal sehingga mudah beradaptasi dengan lembaga pendidikan yang berada di lokasi kegiatan KKN;
d.      Banyaknya kegiatan keagamaan di lokasi KKN sehingga sangat memudahkan partisipasi aktif dari peserta KKN;
e.       Mayoritas warga di lokasi KKN beragama Islam sehingga memudahkan komunikasi dan adaptasi tradisi dengan baik.

2.      Faktor Penghambat
a.       Peserta KKN sebagian sudah bekerja, baik pada instansi pemerintahan maupun non pemerintahan, sehingga mengakibatkan kurang maksimal dalam pelaksanaan program kegiatan;
b.      Peserta KKN sebagian telah berkeluarga yang mengakibatkan konsentrasi kegiatan tidak dapat berjalan dengan optimal;
c.       Peserta KKN sebagian berusia tidak muda lagi, sehingga hal ini berpengaruh pada semangat dan stamina;
d.      Keterbatasan dana pendukung untuk melaksanakan program khususnya kegiatan pembangunan fisik baik sektoral maupun lintas sektoral;
e.       Waktu yang sangat singkat sehingga kinerja terbatas;
f.       Masih terjadinya salah persepsi dalam masyarakat desa peserta KKN berada, yakni masyarakat desa setempat masih beranggapan bahwa KKN adalah untuk membangun desa secara fisik. Padahal dana dari mahasiswa peserta KKN sangat terbatas, terlebih lagi tidak diperbolehkan mengajukan proposal baik ke instansi/lembaga maupun ke masyarakat;
g.      Wilayah desa yang luas, serta tempat pemerintahan desa yang berjauhan dengan posko mahasiswa KKN menyebabkan koordinasi dengan kepala desa beserta perangkat desa setempat kurang berjalan dengan maksimal.
 BAB III
ALTERNATIF PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

Setelah melakukan kegiatan orientasi lapangan terhadap kondisi dan situasi wilayah Desa Kebonagung Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal, juga pendekatan terhadap masyarakat desa setempat baik dari segi sosial keagamaan maupun sosial budaya, sehingga kami dapat merumuskan alternatif pelaksanaan program kerja KKN, antara lain:
A.    Kegiatan Sektoral Fisik
b.      Perbaikan dan Penertiban sarana organisasi Musholla Nurul Muslimin
c.       Pengadaan sarana keagamaan ( Kitab Yasin dan Tahlil, Berjanzi dan al-Qur’an )
d.      Pengadaan Sarana Ibadah   ( Sajadah & Mukena )
B.       Kegiatan Sektoral Non Fisik
1.      Penyerahan mahasiswa SETIA WS Semarang
2.      Ta’aruf dengan kepala Desa Kebonagung beserta perangkat
3.      Ta’aruf dengan lembaga LPMD/LKMD, tokoh agama dan tokoh masyarakat
4.        Pengajian  dalam  rangka wisuda  Qiro’ati  TPQ Bustanul Mubtadi’in.
5.      Pengajian telaah Qur’an ( Tafsir al-Qur’an )
6.      Pengajian Jam’iyah Mujahidin ( Rutinitas )
7.      Mengikuti Kamisan  ( Tahlil di Muqbaroh )
8.      Mengikuti Selasanan ( Keliling  rumah  warga )
9.      Membantu mengajar TPQ
10.    Membantu mengajar PAUD DIAN MAHARDIKA
11.    Membantu Mengajar RA Mahardika
12.    Membantu Mengajar MDA
13.    Mengikuti  tahlil rutinitas malam Jum’at



C.      Kegiatan Lintas Sektoral Fisik
a.         Pengadaan apotek hidup di balai Desa
b.         Pembuatan papan informasi Musholla Nurul Muslimin
c.         Pembuatan papan nama  perangkat desa
d.        Pembuatan papan informasi  di balai desa
e.         Mushollaku bersih
f.          Desaku Bersih

D.      Kegiatan Lintas Sektoral Non Fisik
a.         Mengikuti kumpulan  Rt/Rw
b.         Mengunjungi objek wisata jurung sewu
c.         Mengikuti posyandu
d.        Memberikan penyuluhan pembuatan krupuk gandum
e.         Bimbingan belajar,
f.          Pengadaan perlengkapan Pramuka
g.         Mengikuti prosesi ‘idul ‘adha
h.         Mengadakan lomba sepeda  santai.

E.            Tabulasi Hasil Kegiatan Program
Sebagai bukti dari hasil/laporan kegiatan KKN XXI SETIA-WS Semarang Tahun 2012 Kelompok VI di Desa Kebonagung Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal, kami sampaikan Tabulasi Program dan Hasil kegiatan kerja dalam bentuk/model A.1, A.2, A.3, B.1, B.2 seperti berikut ini:


 
BAB V
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
  1. Respon dan tanggapan masyarakat terhadap Tim KKN sangat baik terbukti dengan permintaan – permintaan dari warga kepada Tim KKN untuk ikut serta dalam memeriahkan setiap kegiatan rutin yang telah ada. Sehingga secara tidak langsung memudahkan Tim KKN untuk melaksanakan programnya.
  2. Hubungan social kemasyarakatan antara masing – masing warga baik dengan aparat / perangkat maupun dengan instansi lain sangat baik dan harmonis sehingga terbina rasa persatuan dan kesatuan yang didasari dengan rasa kekeluargaan yang mana hal ini merupakan modal dasar dalam pembangunan Desa Kebonagung Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal
  3. Desa Kebonagung mampu menjunjung tinggi Persaudaraan antar manusia walaupun beda  strata sosial.
  4. Merupakan sebuah pengalaman  yang mulia dengan adanya program KKN.

B.     SARAN
                  Berdasarkan pengamatan dan tinjauan langsung selama melaksanakan tugas KKN di Desa Kebonagung Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal, maka kami sampaikan beberapa saran sebagai berikut :
  1. Bagi rekan – rekan anggota Tim KKN, bawalah pengalaman yang diperoleh selama KKN dan amalkan pengalaman tersebut ke daerah masing – masing, karena suatu ilmu tidak akan bermanfaat tanpa adanya suatu pengamalan,
  2. Kepada segenap warga Desa Kebonagung Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal, kami mohon untuk tetap menjaga dan melestarikan setiap kegiatan yang sifatnya positif dan membangun serta yang merupakan modal untuk mendinamisasikan pembangunan desa.
  3. Bagi Tim Penyelenggara KKN dan DPL, kami mohon untuk lebih memberikan koordinasi dan pantauan serta bimbingan kepada segenap Tim KKN sehingga tercipta sebuah koordinasi yang lebih harmonis Untuk memudahkan pelaksanaan progran kegiatan.

C.    PENUTUP


Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin, segala puji merupakan hal yang teramat patut dihaturkan kepada Allah SWT Sang Maha Penerima Doa atas segenap rahmat, hidayah dan taufiq serta segala limpahan nikmat – Nya. Sehingga kami segenap Tim KKN SETIA Walisembilah Semarang Angkatan XX Kelompok II Tahun 2011 dapat melaksanakan program KKN di Desa Kuripan  Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak dengan baik, sukses dan lancar.
Kami hanya dapat berharap eksistensi kami merupakan sebuah motivasi bagi warga agar dapat melestarikan setiap program yang ada untuk memperlancar jalannya pembangunan.
Selanjutnya, semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang merupakan penentu bagi kesuksesan Tim selama melaksanakan Program KKN. Khususnya bagi segenap Tim KKN SETIA WS angkatan XX  kelompok II Tahun 2011 .